Senin, 22 Agustus 2016

SENI UKIR DI KOTA SOLO


DEFINISI SENI MENURUT BEBERAPA TOKOH
Alexander Baum Garton 
Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
Aristoteles 
Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
Immanuel Kant 
Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
Ki Hajar Dewantara 
Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
Leo Tolstoy 
Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
Sudarmaji 
Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.


Ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imaji tertentu. Mengukir sering dihubungkan pula dengan kegiatan memahat. Disetiap daerah itu motif suatu ukuran berbeda-beda seperti hal nya di solo juga beda memiliki pahatan yang khas contoh motif bunga , Motif bunga di solo ini mempunyai bentuk ukiran daun yang melengkung berirama seperti simbol yang terdapat pada masyarakatnya yaitu masyarakat yang ramah, bersahabat dan menghormati orang lain. motif UKIRAN di beberapa daerah,

- Motif Semarang-an
Ciri- cirinya adalah :
  • Merupakan hasil gubahan dari tumbuh- tumbuhan yang menjalar.
  • Memiliki daun pokok relung dengan bentuk ukiran daun campuran cembung dan cekung.
  • Digunakan untuk mengias perabot rumah tangga.
-Motif Pekalongan
Ciri- cirinya adalah :
  • Merupakan campuran bentuk cekung, cembung dan miring.
  • Merupakan gubahan dari bentuk tumbuhan.
  • Mempunyai sunggar berbentuk cembung.
  • Digunakan sebagai unsur hias rumah, pembatas rumah, ukiran pada teras, dsb. 
- Motif Yogyakarta
Ciri- cirinya adalah :
  • Bentuk daun pokok merelung-relung lemah gemulai dengan ukiran daun cekung dan cembung.
  • Unsur- unsur hiasan pokoknya mirip dengan bentuk daun mahkota yang terjadi secara alami merupakan gubahan dari tumbuh- tumbuhan pada mahkota itu tumbuh tanaman yang menjalar sulur- suluran sehingga menyerupai bentuk bunga.
- Motif Suku Asmat (Irian Jaya)
Ciri- cirinya adalah :
  • Daun pokoknya merupakan stilasi dari manusia.
  • Teknik yang digunakan adalah krausangan dan rendahan, serta ukira-nya masih kasar.
  • Digunakan untuk hiasan dinding, perahu layar, topeng, dsb.
- Motif Cirebon karang
Ciri- cirinya adalah :
  • Merupakan gubahan – gubahan karang di laut.
  • Menggunakan bahan kaca yang terbuat dari logam.
  • Biasanya dipakai pada hiasan akuarium.
- Motif Toraja
Ciri- cirinya adalah :
  • Merupakan hasil pengolahan unsur- unsur estetik dari titik, garis bidang, tekstur yang di organisir sebagai kesatuan.
  • Digunakan sebagai hiasan baju dan sarung.
- Motif Bali
Ciri- cirinya adalah :
  • Angkup yang berikal pada ujungnya.
  • Semua bentuk ukiran daun, buah dan bunga berbentuk cembung dan cekung.
  • Benangnya berbentuk cembung dan miring sebagian tumbuh melingkar sampai pada ujung ikal.
  • Sunggar yang tumbuh dari ujung ikal benangan pada daun pokok.
- Motif Surakarta
Ciri- cirinya adalah :
  • Daun berbentuk cembung dan cekung.
  • Bentuk motif berasal dari relung daun pakis yang menjalar bebas berirama.
  • Menggambarkan watak dan kepribadian si penciptanya dan pengaruh alam sekitar.
  • Motif terkesan halus, lembut dan harmoni
- Motif Cirebon
Ciri- cirinya adalah :
  • Hasil gubahan dari tumbuh- tumbuhan.
  • Memiliki angkup yang pada bagian ujungnya melingkari ikal daun patran yang tumbuh di muka daun.










2 komentar: